test2_فيديوهات أنشأها ملاك Qq1221 (@.qq12215) باستخدام الصوت
- Jumat,فيديوهات أنشأها ملاك Qq1221 (@.qq12215) باستخدام الصوت 14 Februari 2025 00:01 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memfokuskan program pemusatan latihan nasional (pelatnas) hanya untuk ajang yang diikuti pada 2025 akibat adanya kebijakan efisiensi anggaran.
"Sekarang kita akan fokus bagaimana pelatnas yang kita prioritaskan adalah agenda tahun ini (2025)," kata Dito kepada awak media sesuai bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memantau perkembangan pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak kebijakan efisiensi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap program pembinaan olahraga untuk menghadapi kompetisi level mancanegara.
Dito menjelaskan, sebelumnya, saat mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp2,3 triliun, Kemenpora telah menyusun program pelatnas jangka panjang dengan jumlah cabang olahraga yang lebih banyak untuk persiapan menuju Olimpiade 2028.
Namun, menurut dia, efisiensi membuat pelatnas difokuskan kepada cabang olahraga prioritas yang dipertandingkan pada ajang tahun ini, yaitu SEA Games 2025.
Selanjutnya, kata dia, akan disusul dengan pelatnas ASEAN Games, ASEAN Para Games, SEA Para Games yang akan berlangsung pada 2026.
Baca juga: Menpora targetkan atlet mulai masuk fasilitas baru Cibubur pada Maret
"Jadi kami optimis, kami yakin dengan adanya efisiensi ini nanti akan terlihat program-program mana yang menjadi prioritas," kata Dito.
Secara keseluruhan Kemenpora memangkas anggaran mencapai Rp1,2 triliun untuk penyelenggaraan program kerja 2025 sebagai imbas dari kebijakan efisiensi.
Pagu definitif yang sebelumnya mencapai Rp2,3 triliun berkurang pasca rekonstruksi menjadi Rp1,03 triliun.
Anggaran pasca rekonstruksi dialokasikan untuk kebutuhan berbagai bidang yang ditangani seperti Deputi Bidang Pelayanan Umum sebesar Rp23,7 miliar, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Rp80 miliar.
Kemudian, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Rp473,5 miliar, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Rp20 miliar, Kesekretariatan Rp422 miliar, dan Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan (LPDUK) Rp15 miliar.
Baca juga: AHY ingin fasilitas baru Cibubur lahirkan atlet berprestasi Olimpiade
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
(责任编辑:Slot Gacor)
- Pordasi jalin MoU dengan Pemprov Bali untuk percepat EDFZ
- Cristiano Ronaldo kembali jadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia
- Gresik Petrokimia putus tren negatif tundukkan Jakarta Pertamina 3
- PB Percasi kembali gelar Indonesia GM Tournament 2025
- ORKI gaungkan inovasi kebugaran untuk mendukung program pemerintah
- Daud Yordan akan kembali bertarung di Australia pada Maret 2025
- Indonesia masih berjuang perbaiki performa di Asian Winter Games 2025
- Popsivo dan Bhayangkara targetkan sapu bersih di Pontianak
- Petinju Inggris Barrett dan Dickens akan rebut gelar WBA International
- Petinju Inggris Barrett dan Dickens akan rebut gelar WBA International
- British Open tawarkan jalur langsung untuk para pegolf LIV Golf
- Sirkuit Mandalika dimodifikasi untuk balap mobil Internasional
- Tasya/Dwiki jadi langkah awal Indonesia di pentas ice dance dunia
- Polda Jambi kirim 14 atlet ikut Tour Of Kemala di Yogyakarta
- KONI kerja sama dengan Poltekkes Jakarta 2 perkuat pembinaan olahraga
- KONI sarankan PB Kodrat lakukan pendekatan ke tuan rumah PON 2028
- Satybaldiev, Saguda berebut gelar juara kelas berat ringan WBA Asia
- Tundukkan Petrokimia, Electric PLN jaga asa ke final four
- IM Yoseph T.Taher merangkak ke peringkat dua Indonesia GM Tournament
- KONI sarankan PB Kodrat lakukan pendekatan ke tuan rumah PON 2028